Jumat, 28 Oktober 2016

Tuhan Mematahkan Hatimu, untuk Menyelamatkanmu dari Orang yang Salah.

Untuk kamu yang sedang patah hati. Sebelum lebih jauh lagi mengutuki diri sendiri dan menyesali tentang apa yang telah terjadi, ingatlah satu hal ini: "Dirimu amat berharga!"

Mungkin bukan untuk dia yang kamu harapkan, tapi percayalah saat ini ada seseorang di luar sana yang tengah memikirkan dirimu, melukis indah parasmu di ruang imajinasi salah satu sudut otaknya.

Ketika kau membaca tulisan ini, mungkin kau akan menganggap ini hanya sebuah omong kosong. Tapi ketahuilah sobat, aku pernah ada di posisimu saat ini. Aku tahu bagaimana rasanya orang yang paling kau sayangi pergi begitu saja. Yang bisa kamu lakukan pertama adalah nikmati proses ini, walau aku tahu ini sangatlah sulit. Tapi ketika kamu berhasil bangkit dari semua hal menyakitkan ini, artinya kamu telah menang. Yakinlah akan selalu ada pelangi setelah hujan.



Ryan - Untuk kamu yang saat ini mungkin masih bangun dengan mata sembab karena lelah menangis sampai tertidur. Aku tahu ini bukan hal yang mudah, mendapati orang yang paling kau sayangi mungkin pernah mengkhianatimu dengan kebohongan-kebohongannya. Sementara dirimu rela memberikan apapun untuknya agar bisa melihatnya tersenyum bahagia. Aku tahu bagaimana perihnya itu, tapi percayalah aku bangga padamu karena kau telah rela memberi tanpa mengharapkan kembali.

Kata orang, setia hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berkualitas saja. Bukan hanya mengenai setia pada pasangan atau tidak berselingkuh, tapi setia dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, keputusan dan hal lainnya. Pada intiny,a dari hal kesetian ini di mana kamu bertanggung jawab dengan semua keputusan yang telah kamu ambil.

Salah satu hal tersulit bagiku adalah bagaimana kita bisa setia pada keputusan yang telah kita pilih dari awal. Aku ingin mengutip lagi apa yang sering dikatakan orang,

Mendapatkan itu gampang, yang sulit adalah ketika kamu mempertahankan apa yang telah kamu pilih.

Ingatkah kamu tentang bagaimana pertama kali kamu atau dia menyatakan perasaan satu sama lain ?? Aku sangat yakin, pasti sangat indah. Kata orang, masa pendekatan memang masa yang paling indah. Tapi aku di sini tidak ingin mengorek luka lama.

Aku hanya ingin menggaris bawahi, jika kamu berhasil untuk setia dalam setiap keputusan yang telah kamu ambil dalam hidupmu, kamu adalah seorang yang hebat. Karena perkara cinta ternyata bukanlah perkara yang mudah.



Terkadang kita perlu berpikir layaknya anak kecil yang cenderung simpel dan sederhana. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan membiarkanmu menjadi pilihan baginya. Ia tidak akan pernah menjadikan kebohongan sebagai alasan, bahwa dengan kebohongan ia bisa membuatmu bahagia. Ia tidak akan pernah membiarkanmu mengemis apapun kepadanya.

Dan, jika ia sayang padamu ia tidak pernah menjadikan keburukanmu sebagai alasannya pergi darimu. Percayalah, jika dia memang cinta sejatimu, seberat apapun lika-liku yang harus dilalui, langit punya caranya sendiri untuk menyatukan kembali.

Karena demi menyelamatkanmu dari orang yang salah, Tuhan mematahkan hatimu.

Untuk kamu yang tengah membaca tulisan ini, ingin sekali rasanya bersua dan memelukmu erat dan memastikan kamu bisa melewati ini semua. Menggoreskan kembali senyum manis di wajahmu. Kita sama-sama tahu ini tidak pernah mudah, tapi kita terpilih untuk menjadi seseorang yang tangguh untuk bisa melewati semua ini.

Kembalilah tersenyum, karena ini sumber kekuatanmu. Kembalilah tertawa, karena dunia rindu mendengar renyahnya tawamu. Kecilkanlah murungmu, katakan pada diri kita sendiri bahwa,

 "Suatu saat nanti aku akan jadi hebat, dan membuatmu menyesal."

Selasa, 11 Oktober 2016

Anjing Setia Menjaga Mayat Pasangannya

Ryan - Kita pernah meneteskan air mata pada kisah Hachiko, anjing yang setia menanti kepulangan tuannya yang sudah meninggal. Beberapa hari yang lalu, kisah yang hampir sama terjadi di China. Seekor anjing jantan dengan setia mendampingi tubuh pasangannya yang mati setelah tertabrak mobil. Inilah bukti bahwa hewan juga memiliki bentuk kesetiaan, seperti manusia.


Ryan - Kisah memilukan ini terjadi pada saat seekor anjing betina tertabrak mobil. Tubuh sang anjing tetap berada di tengah jalan raya, tidak ada orang yang mau berhenti untuk memindahkan mayat anjing malang tersebut. Tidak ada manusia yang peduli pada nasib anjing malang tersebut, pasangannya justru yang paling setia berada di sampingnya.


Berkali-kali anjing jantan tersebut seperti berusaha membangunkan pasangannya. Dia mendorong pelang moncongnya di tubuh sang betina yang sudah meninggal. Apa daya, pasangannya telah meninggal. Mayat anjing betina itu selama berjam-jam ada di tengah jalan. Sang anjing jantan tidak peduli dengan lalu lintas kendaraan yang ramai. Beberapa kali dia menghindar agar tidak tertabrak, tapi dia tidak pernah meninggalkan pasangannya.

Seorang tukang daging bernama Xiao Wu yang berjualan tidak jauh dari lokasi mengatakan pada Dailymail, "Anjing jantan itu terus berada di sampingnya sepanjang hari. Dia menjaga, menjilati dan mendorongnya, seperti berusaha membangunkan. Hal ini sangat menyentuh," ujarnya. Setelah kecelakaan, Xiao Wu melihat sendiri anjing jantan itu langsung berjalan menghampiri sang betina, berusaha memeluknya dengan kaki depan.


Sayangnya, usaha apapun yang dilakukan sang anjing jantan sia-sia. Anjing betina itu telah mati. Walaupun anjing jantan terus menjaganya selama 6 jam, tubuh pasangannya tetap kaku dan tidak bergerak. Sampai akhirnya tubuh sang anjing betina berada di pinggir jalan, sang anjing jantan tetap setia menemaninya.


Ryan - Kisah mengharukan dan memilukan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Anjing saja bisa setia dan berduka saat pasangannya meninggal. Kita sebagai manusia, seharusnya memiliki kesetiaan yang sama, bahkan seharusnya lebih. Semoga kita semua selalu menjadi jiwa-jiwa yang setia.

Jumat, 07 Oktober 2016

Mencintai Secara Diam - Diam Itu Sangat lah Menyakitkan !!!



Ryan - Pernahkah kamu dekat dengan teman lawan jenismu, adek tingkatmu, atau siapalah dia, pokoknya lawan jenis mu bro ??
Akibat dari terlalu dekat, saling curhat, saling berbagi pengalaman, bahkan sampai jalan berduaan kemana-mana. Gag ada bedanya seperti orang pacaran, hanya saja tidak dalam ikatan janji (pacaran). Mereka punya pasangan masing-masing, ataupun satu di antara mereka memiliki pasangan. Tapi setiap waktunya dihabiskan bersama teman dekatnya, bukan sama pacarnya.

Mencintai secara diam-diam itu sulit dan rumit. Iyalah, Kadang merasa sakit hati gag jelas. Bisa juga merasa senang dan merasa nyaman.

Setidaknya ada 5 alasan yang membuat orang bertahan mencintai dalam secara diam-diam. Bukan karena mereka masing-masing gag tau tentang perasaan masing-masing. Tapi karena alasan ini :


1. Trauma dengan masa Lalu


Mungkin karena masa lalunya gag seindah Romeo dan Juliet, sehingga harus berakhir dengan tragis. Menyimpan luka. Luka yang gag bisa diobati dengan Betadine ataupun alkohol. Tapi luka masa lalu yang setiap saat bisa menghantui, membayangi setiap langkah perjuangan cintanya. Sulit Move On, sulit memberikan kepastian kepada orang yang mencoba mendekatinya. Meskipun hatinya juga sudah memilih teman dekatnya menjadi pasangan hidupnya.


2. Merasa Nyaman Tanpa Ikatan


Iya banyak sekali pernyataan perempuan dan laki-laki seperti ini. Tapi tahukah kamu ?? Mendapatkan kenyaman itu melebihi dari segalanya. Bisa membuat lupa diri. Sampai lupa sama pacar. Iya mending lupa sama pacar, daripada lupa sama Tuhan. Pacar itu mudah melupakannya, tapi kalau pasangan hidup akhir dan terakhir itu yang sulit. Yang masing-masing diberi gelar suami dan istri, yang saling melengkapi, saling berbagi, saling menjaga, saling menuntun, dan saling semuanya yang baik-baik.

Kenyamanan itu tidak bisa dibeli, tidak bisa didapatkan sambil lalu. Tapi butuh pendekatan, butuh penggabungan sifat, menyatukan dengan Chemistry. Sehingga terbentuklah yang namanya kenyaman. Tidak semua pasangan dapat meberikan kenyaman. Tapi semua pasangan berusaha untuk mendapatkannya.


3. Cemburu Jika Ada Yang Mendekati


Nah, ini yang repot, bro. Giliran diberi kode buat saling menembak (bahasanya ngeri ya, “Menembak” memangnya perang). Iya, bahasa sederhananya memberikan kepastian untuk menjadi pasangan, baik itu diawali dengan pacaran ataupun langsung melamar. Kode itu diabaikan, dibiarkan berlalu tanpa kepastian.

Tapi jelas-jelas mereka saling suka, tapi saling gengsi untuk memulai. Bahkan cerita pacar saja mungkin masih tabu. Namun, hati masing-masing mereka menginginkan hal yang sama yaitu, status yang jelas. Tapi giliran ada orang lain mencoba mendekat, cemburu, galau, kesal dan pusing mau berbuat apa.

Lucukan ?? Iya lucu sekali. Karena mencintai secara diam - diam itu konsekuensinya yah begitu.


4. Kesepian tanpa kabar


Paling aneh lagi nih, bro. Kalo orangtua atupun pacar tidak kasih kabar biasa aja. Tapi kalau teman dekat kita yang sudah didapat chemistry nya tidak ngasih kabar. Iya mondar-mandir, bangun-tidur, bangun-tidur, begitu saja terus menerus. Puter lagu kesukaan yang pernah didengar bersama. Tapi gag bakal mempan juga tuh.

Mencintai secara diam - diam itu aneh. Iya, ngapain harus saling kabar. Jelas-jelas bukan pasangan mereka. Tapi hati berkata sebaliknya. Deringan bunyi HP itu penting. Harus segera buka Line, BBM, WA, Faceebok, Path, dan media sosial lainnya, siapa tau dia komen status atau mencoba menghubungi. Buka media sosial itu tujuannya buat ngintipin/stalking masing-masing dari mereka. Dia lagi ngapain ya h?? Pertanyaan itu selalu muncul tuh, bro. Coba deh kalo gag percaya !!!


5. Mencari-cari Alasan Biar Bisa Bersama Terus


Pinter kan ?? Iya pinter caranya, ini pakai strategi perang kali, ya ?? Segala alasan dilakukan buat bisa saling bertemu. Perasaan rindu diantara keduanya gag bisa dibendung. Apalagi dihancurkan begitu saja. Mereka seperti itu ternyata punya planning yang lebih besar. Mereka gag mau menghabiskan waktu lagi buat pacaran gag jelas. Yang pada akhirnya putus ditengah jalan. Segalanya sudah menjadi korban, tapi sia-sia tanpa pertanggungjawaban.
Toh kalau sudah waktunya tepat. Barulah saling memberikan kejutan untuk masa depan. Bertukar cincin dalam pernikahan.

So sweet kan ?? Iya keren dong. Jadi menghindari dosa juga.

Minggu, 02 Oktober 2016

Memilukan Kisah Nyata Anak Durhaka Terhadap Ibu kandung Nya Sendiri.

Ryan - Berbaktilah kepada orang tua, itu adalah pelajaran mulia yang ada di setiap negara yang diterapkan pada anaknya sedini mungkin. Memang tugas kita adalah untuk membahagiakan kedua orang tua kita bagaimanapun keadaannya. Sahabat anehdidunia.com mungkin ulasan berikut ini lebih menitikberatkan pada pertanyaan yaitu sudahkah anda berbakti pada orang tua anda? Kami berharap dengan contoh perlakuan anak durhaka ini menggugah pikiran anda agar lebih mencintai orang tua anda dengan membuat mereka bahagia dalam sisa hidupnya.


Kisah Cinta Anak Yang Menggendong Ibunya

Sebuah contoh kisah nyata seorang anak yang durhaka terhadap orang tuanya. yang sangat memilukan hati, bahkan membuat kita geram membacanya. Walaupun cerita ini sudah beberapa waktu yang lalu namun kisah ini akan menjadi contoh panutan yang tidak baik sepanjang jaman.

Seorang ibu berusia 90 tahun ini mau tak mau harus dikurung dan tak diberi makan oleh anak-anaknya. Akibatnya, tubuh sang ibu hanya menyisakan tulang karena tak mendapat makan selama sebulan. Kejadian ini pun terungkap setelah tetangga bernama Xiang Xiang membongkar peristiwa tersebut.

Xiang menyaksikan sendiri bahwa ibu bernama Si Mei itu kelaparan. Xiang pun memutuskan untuk menolong sembunyi-sembunyi saat anak-anak Si Mei tidak ada di sana. “Aku berjalan ke rumah itu sembunyi-sembunyi. Saat wanita tua itu mendengar suaraku, kalimat pertama yang ia katakan, ‘suapi aku..suapi aku’,” cerita Xiang.


Si Mei Ketika Ditemukan Warga

Lebih lanjut Xiang menuturkan, keluarga Si Mei sepertinya sengaja ingin membuat ibunya mati dengan cara membuatnya kelaparan. Jika Xiang tak memberi ibu tua itu bubur secara sembunyi-sembunyi, Si Mei tak akan makan apapun. Si Mei benar-benar tak diurus oleh keluarga dan anak-anaknya. Sampai-sampai ia buang air di tempat yang sama di mana ia tidur.

Kesaksian Xiang Xiang ini sedikit menimbulkan pertanyaan kenapa ia tak langsung menghubungi polisi, menurut media Shanghaiist. Sedangkan dilansir dari Apple Daily, Menurut sumber Apple Daily, muncul sebuah keterangan bahwa anak Si Mei adalah anak adopsi yang juga sudah berumur 60 tahun dan tak bisa mengurus ibunya lagi. Bahkan, sang anak pun tak bisa mengurus dirinya sendiri.



Hingga saat ini, pihak berwajib masih menindak lanjuti kasus tersebut. Kemungkinan anak adopsi Si Mei atau keluarganya yang lain akan berurusan dengan hukum. Meski sudah diurus oleh Xiang, Tuhan pun mengambil nyawa Si Mei pada 14 Juni lalu. Sungguh memilukan kisah Si Mei. Semoga kisah ini dapat memberikan pelajaran bagi setiap anak agar selalu menyanyangi dan mengasihi ibunya dengan tulus dan tanpa pamrih.

Sobat semua, itu adalah sepenggalan kisah sedih yang dialami oleh seorang Ibu yang dulunya mati matian menjaga anak dan balasan yang didapat setelah dia tua.

Ryan - Berikut sepenggalan cerita sedih tentang seorang anak durhaka yang kemudian menyesali perbuatannya.
Seorang perempuan renta memilih tinggal bersama anak bungsunya yang telah menikah. Semua anaknya yang lain telah berkeluarga dan tinggal di luar kota. Perempuan itu merasa bahagia dapat tinggal bersama anaknya, apalagi ditambah kehadiran cucunya yang baru berusia enam tahun. Celotehan dari mulut mugilnya menghapus kesepian dan kesendiriannya di masa tua.

Perempuan tua itu sudah sangat lemah. Lututnya sering gemetar tak kuat lagi menyangga beban tubuhnya sendiri. Tangannya pun sering bergetar saat memegang benda. Penglihatannya mulai rabun.

Sudah menjadi tradisi keluarga, setiap akhir minggu, seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam bersama. Di ruang makan yang cukup luas, berkumpul seluruh anak-anak perempuan tua itu membawa serta keluarganya. Mereka sengaja datang dari luar kota untuk merayakan tradisi keluarga yang sudah sejak dulu dilakukan. Saat seperti inilah yang sangat dinanti sang perempuan tua itu.

Saat yang paling membahagiakan si perempuan tua, justru menjadi saat tak menyenangkan bagi anak-anaknya. Pada saat makan malam seperti inilah, terkadang perempuan tua yang sudah pikun itu sering membuat kacau acara. Tangannya yang lemah dan gemetar serta penglihatan yang mulai rabun, membuatnya sulit untuk memilih serta menyantap makanan. Tak jarang, sendok dan garpu jatuh ke lantai, sayur sup tumpah membasahi taplak meja, karena ia tak mampu lagi menyangga mangkuk sup. Saat ia meraih gelas untuk minum, gelas itu malah jatuh ke lantai lalu pecah berantakan.

Semua anak dan menantunya menjadi jengkel dan gusar dengan tingkah perempuan tua itu. Mereka merasa sangat direpotkan dengan semua kejadian itu. Si sulung lalu berkata, "kita harus melakukan sesuatu. Aku sudah muak dan bosan melihat kejadian seperti ini terus menerus, sehingga kita tidak bisa menikmati makanan yang kita santap."

Lalu, mereka berembug dan akhirnya sepakat untuk membuatkan sebuah meja kecil untuk ibu mereka. Meja kecil itu ditempatkan di salah satu sudut ruang makan, terpisah dari meja makan utama. Di kursi serta meja itulah, perempuan tua itu akan duduk untuk menikmati makan malamnya, sendirian. Meja kecil itu juga dilengkapi dengan piring dan gelas kayu, agar tak pecah saat terjatuh.

Acara makan malam berikutnya berlangsung sukses. Tak ada lagi kekacauan yang disebabkan oleh perempuan renta itu. Semua orang makan dengan lahap. anak-anaknya menyantap makanan dengan lahap tanpa terganggu oleh ulah sang nenek. Agar nenek tua itu tidak memecahkan piring serta gelas, anak-anaknya membuatkan juga mangkuk serta gelas dari kayu.

Begitulah seterusnya, acara makan malam mereka tidak lagi terganggu sehingga mereka benar-benar menikmati kelezatan makanan yang mereka santap. Di sudut ruangan, perempuan itu tetap berusaha menikmati makan malamnya, meski kali ini ia harus tersingkir dari anak-anaknya sendiri. Perempuan tua itu merasa sangat sedih. Air matanya mengalir melewati gurat keriput di pipinya saat ia menyuapkan nasi ke mulutnya yang tak lagi bergigi.

Sejak si nenek disingkirkan di sudut ruangan, cucunya yang biasa bermain dengannya merekam kejadian yang menimpa neneknya itu ke dalam otaknya. Setiap acara makan malam bersama, ia selalu melihat kesedihan di wajah tua neneknya. Suatu malam, setelah acara makan malam bersama selesai, ia mengambil sepotong kayu dan meraut kedua ujungnya. Ayahnya yang melihat hal itu lalu bertanya, "Nak, kamu sedang membuat apa?"

"Oh, aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, seperti halnya Ayah membuatkan untuk nenek. Kalau Ayah dan Ibu sudah tua seperti nenek, aku akan meletakkan meja ini di sudut ruang makan, persis seperti nenek," jawab anak itu sembari melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban spontan itu membuat kedua orangtuanya terkejut dan sangat terpukul. Mulut mereka terkatup rapat dan tidak mampu mengeluarkan satu kalimat pun. Mereka tidak menyangka bahwa anaknya yang baru berumur enam tahun, mampu berkata seperti itu. Bersamaan dengan itu, airmata mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, mereka mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Baca juga Surat Sedih dari Orang tua

Setelah kejadian malam itu, Si Bungsu selalu memapah ibunya ke meja makan untuk bersantap dan duduk berkumpul bersama dengan anak-anaknya. Tak ada lagi omelan yang keluar dari mulut mereka pada saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak meja ternoda. Mereka makan bersama lagi di meja utama. Dan anak kecil itu, kini tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Semoga ceita diatas membuat anda sadar bahwa cinta kasih orang tua itu sepanjang jaman, yang akan diwariskan kelak untuk anak cucu kita. Mulai sekarang sayangi orang tua anda, mulailah dengan menelpon mereka hanya sekedar bertanya apa kabar akan membuat mereka senang, sebelum semuanya terlambat.

Love Your Family

Sabtu, 01 Oktober 2016

Matamu Membuat Aku Jatuh, Entah Jatuh Cinta Atau Jatuh Dalam Jurang ??


Ryan - Mata adalah cermin, cermin hati yang terus indah. Berharap mata itu adalah ketenangan jiwa, penolong hati yang terluka dan menebarkan tawa-tawa yang terus menjadi asap hidup pada mereka. Mata, di manakah kamu ?? Aku rindu ketenangan itu, cahayamu, kilauanmu bahkan mata yang tersenyum tulus, tanpa orang ketahui apa arti mata itu, kelembutan hatikah, atau pemberontakan hati yang pernah terluka lalu bersiteru pada wanita-wanita malang.

Matamu menyentuh jantung hatiku yang paling dalam, tulusnya matamu, lembutnya tatapanmu membuat aku tersentuh lalu jatuh cinta. Bisakah kita lebih dekat dari ini, walau hanya sebatas ucap, tanya, cerita dan tertawa. Aku yakin kita bisa, bisa lebih dari sekedar ini saja. Matamu memiliki banyak arti, entah menjatuhkan aku dalam cinta, atau menjatuhkan aku dalam jurang ??


Aku inginkan ceritamu, langkahmu, hatimu bahkan hidupmu. Inginnya aku tersipu dalam kelembu kalbu yang mempesona. Jika engkau tertarik dekatilah aku lewat doa, dekatilah aku dan tanya Tuhan apakah aku wanita baik untukmu? Jangan hiraukan perkataan orang lain tentang diriku pada masa lalu, karena bagiku masa lalu adalah pengalaman yang berharga. Aku tak mungkin menjadi seperti ini tanpa adanya masa lalu, maka masa lalu adalah sahabaku.

Di manakah rumahmu? Dimana letaknya? Aku ingin mengenal keluargamu dan perkenalkanlah aku dengannya, aku ingin menyahutnya dengan Walaikum salam atau menyapanya dengan Assalammu'alaikum. Jiwa-jiwa menerawang ke atas awan, tak mempedulikan engkau siapa dan bagaimana aku tetap cinta. Sejauh apapun habitatmu, itu tetap tujuanku, bahkan sejauh hatimu melangkah aku tetap menemani, tak pernah kenal akan kelelahan, tak pernah kenal akan situasi yang bodoh dan membodohi. Aku tak ingin menyimak apapun tantangan memilikimu, aku tetap ingin engkau jadi milikku seutuhnya, jika Tuhan mengijinkan.

Keindahan mata dan senyummu membuat aku kalut dan lupa akan diriku sendiri, aku cinta kamu pada pandangan pertama itu, bahkan sebelum seorang teman memperkenalkan aku denganmu, aku sudah jatuh cinta. Hingga akhirnya waktu mempertemukan kita berdua, menyapa, menangis, bersiteru, bertentangan sikap, bahkan adu argument. Itu kita, kita yang melewatinya. Tenangnya hubungan kita, kalutnya kekhilafan kita, emosi, sandiwara bahkan kepura-puraan semua terbongkar, hingga hubungan kita renggang dan terpisahkan oeh waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Tataplah mataku, sayang. Aku masih mencintaimu, melebihi dari yang engkau tahu. Seminggu tak bertemu aku rindu, sebulan tak menyapa, aku syahdu dan dua bulan tak ada komunikasi aku terpaku lalu membisu dalam kesendirian tanpa kamu. Lelaki sang maha pencipta dunia cinta, aku masih berdiri seakan kau tak melihat, aku masih menyapa, seakan kau tak perduli. Jangan kau jauhi aku, sayang. Aku tenang melihat mata indahmu, aku lupa akan diriku, saat merasakan senyum manis itu. Ingatkah, satu hal tentang ucapan terakhirmu saat itu :

“Kamu fokus saja dengan mimpi-mimpimu.”

“Iya, aku akan fokus dan mengejar mimpiku, kamu juga ya?”

“Iya,” singkatmu.

Aku masih mengingat kata motivasi itu. Itu adalah kata penyemangat agar aku selalu mengejar mimpiku, dan terus mencari arah jalan untuk menuju dimana kamu berada agar kita dapat bertemu kembali. Sekarang kita benar-benar dalam keadaan masing-masing, aku mengejar mimpiku dan kamu mengejar mimpimu.  

Fokus, dan fokus, aku berlari selayaknya ada engkau di ujung sana, aku mengejar mimpiku selayaknya aku tak pernah terjatuh, tak pernah merasa sulit, bahkan tak pernah merasa memiliki pengalaman pahit, terus saja tertuju pada malam yang kelam namun sulit istirahat, dan siang yang penuh dengan kegiatan hingga tak kenal akan waktu. Belajar dan terus belajar sampai tak kenal akan kelelahan dunia ini dan hati.

Fikirku terus saja tertuju pada proses, puncak dan hasil, aku akan terus mengejarnya dan akan aku tunjukkan siapa diriku sesungguhnya, siapa diriku seutuhnya di matamu. Karena aku tahu, kamu adalah mimpiku yang tertunda, kamu adalah nyatanya hidupku, kamu jugalah penyemangat aku untuk menuju di mana kita akan bertemu kembali, dan di mana kita akan tersentuh seutuhnya dan di mana kita akan ternetralisasi pada puncak yang diinginkan disamakan lalu bertemu, dekat, dan terus tertuju pada kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat.


Kau adalah motivasi terindahku, penguat jiwa-jiwa yang pernah tidur, tawa yang membuat aku semakin ceria, hingga membuat senyuman di hatiku pada saat kejenuhan akan cinta dan rapuhnya akan luka. Aku mengerti kali ini kita terpisah, bahkan sudah 3 bulan tak lagi komunikasi. Jangan menjadikan ini adalah alasan untuk berpisah, jangan menjadikan ini adalah runtuhnya cinta kita. Tenanglah, kekasihku, kita masih diuji, kita masih dinanti pada kesempatan yang akan datang lagi. Aku tak akan pergi selayaknya aku tak pernah mengenalmu, kamu di sini masih bersamaku, menemani hari-hariku walau hanya anganmu saja.

Terduduk engkau bersamanya, dengan kesempatan yang ingin kau tuaikan padanya. Aku mengetahui kesempurnaannya, namun aku cukup tahu hal itu. Hati rapuh berkeping-keping sulit sekali rasanya ini menanti dirimu kembali yang kini dekat dengannya. Aku tahu diriku apa adanya dan tak seelok dirinya, tak seindah wajahnya dan tak sepuncak materinya. Aku wanita biasa yang pantas kau anggap angin yang mudah berlalu. Cinta adalah kesempatan, cinta juga adalah luka atas perbuatan, bukan hanya sekedar ingin dan khayal. Ini adalah kenyataan di mana kita harus mudah menerima seberat apapun itu adanya, ini adalah dunia nyata bukan mimpi belaka.

Kejarlah ia selayaknya engkau tak pernah mengenal aku. Terus kejar sampai engkau menemukan titik kelelahan hati dan mendapatkannya, jangan hiraukan aku. Disini aku baik-baik saja. Karena cuekmu menyakitiku, marahmu membuatku rindu dan sikap keras kepalamu membuat aku semakin mencintaimu. Entah aku masih sanggup menunggu, atau berhenti sampai saat ini lalu berpaling.

Berpaling akan hati bukanlah semudah yang kau bayangkan, memiliki status mungkin mudah, namun hati ?? Hati yang menentukan semua, hati yang berbicara semua, hati yang terus mengeluarkan sakit, luka dan air mata, bukan tangan yang terus bertingkah, dan kaki yang terus melangkah.

Bukan, bukan itu saja. Bukan juga otak yang mudah berfikir lalu tersingkir, hidung yang mudah menghirup lalu berhembus. Ini adalah tentang harapan yang masih hidup, akan kepastian yang akan menuai. Bukan pula di mana aku harus mendesir pasir atau harus diam di tempat seakan mati dan sulit bicara seperti bangkai yang ingin hidup, yang mempunyai tubuh tetapi tidak memiliki jiwa.